Welkom op de Schnell Microcomputer

Surf deze blog en ik hoop dat u vindt wat u zoekt. Als u geïnteresseerd bent met iets op deze pagina en moeten gedetailleerde informatie, bel dan mijn nummer of e-mail naar tafsirindra@yahoo.com

U kunt zeker ook toevoegen mijn ym id en ik zal graag proberen om uw vraag te beantwoorden mogelijk als ik kan ...


Semuanya tentang artikel dan disain aplikasi teknologi digital dan mikrokontroler pada dunia peternakan, perikanan dan pertanian .....

Sunday, May 27, 2012

RTP-Digital Thermostat : Professional Breeder Choice

Naked PCB with complete ports and devices
* 4 Pcs Push Buttons
* Standard 16X2 Character LCD with backlight (Blue/Grey available)
* Temperature sensor (RTD PT100 or LM35 upon request)
* Temperature measurement in degree Fahrenheit

Programmable Values :
1. Temperature Upper Range/Max (Set Point)
2. Temperature Lower Range/Min, -0.1 - 1.0 degree Fahrenheit from Set Point
3. Secondary heater max range,    - 0.1 - 15 degree Fahrenheit from Set Point
3. Over temp alarm & indicator :   + 0.5 - 1.5 degree Fahrenheit from Set Point
4. Under temp alarm & indicator :  - 0.5 - 2.5 degree Fahrenheit from Set Point

Audible Alarm
Alarm activated for
1. Under temp condition
2. Over temp condition

Click image to enlarge

Click to enlarge

Saturday, May 26, 2012

DIY 40A Solid State Relay (SSR)

Solid state relay is among the discrete components unreasonably expensive. This article describe what you have to do in case you decide to make your own SSR.

Components you may need :
  1. Triac, preferably BTA type since its metal body has been insulated for above
     1KV from mains.
  2. Optotriac MOC3041, preferably  the zero crossing type except otherwise needed
      for random setting.
  3. 47 Ohm 1/2 watt carbon resistor
  4. 470 Ohm 1/2 watt carbon resistor
  5. 78L05 linear regulator
  6. 220 Ohm resistor
  7. 4 pcs IN4148
  7. 2 pcs 100nF capacitor
  8. 2 pcs screw terminal, w/o wall
  9. PCB
10. FeCl for PCB etching
11. Resin







Friday, May 11, 2012

Mesin Tetas Kapasitas Besar Dengan Pemanas Gas / Batubara

Sumber energi untuk pemanas ruangan mesin penetas telur bisa berupa energi listrik, gas/LPG, batu bara, kayu dan bentuk-bentuk energi lainnya. Keputusan untuk memilih bentuk sumber energi tersebut tentu saja dipengaruhi oleh faktor ketersediaan dan kelangsungan sumber energi dan juga efisiensi biaya.

Untuk daerah yang supply listriknya tidak stabil dan sering mati, pemilihan sumber panas yang berasal dari energi  listrik merupakan keputusan sulit. Diperlukan back-up listrik yang cukup besar untuk memanaskan elemen listrik. UPS atau inverter akan dengan cepat menguras cadangan listrik dari battery sehingga pemilihan cadangan listrik tipe ini tidak efektif. Salah satu cara efektif untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menyediakan generator listrik (genset) dengan kapasitas besar. Tentu saja biaya operasional menjadi  lebih mahal.

Di beberapa daerah di Indonesia memiliki cadangan bahan bakar gas, batubara, kayu dan bentuk lainnya selain listrik dalam jumlah yang melimpah. Disisi lain, supply listrik di daerah tersebut justru buruk dan sering mati dalam periode yang fatal bagi kelangsungan proses penetasan.

Berpijak pada permasalahan diatas, berikut diberikan gambaran sistem penetasan dengan menggunakan energi gas atau batu bara sebagai pemanas ruangan. 

Panas api dari batu bara atau gas digunakan untuk memanaskan suatu ruangan pemanas atau heating chamber yang akan disalurkan udara panasnya melalui blower atau kipas seperti yang ditunjukkan pada diagram dibawah. 

Klik untuk memperbesar gambar

Listik diperlukan hanya untuk menghidupkan modul kontrol, blower dan ultrasonic mist maker atau humidifier bentuk lainnya. Oleh karena energi listrik yang diperlukan relatif kecil, maka bisa digunakan UPS maupun inverter berkapasitas kecil yang umum dijual di pasaran dengan harga kurang dari Rp. 400.000,-. Bila listrik mati, UPS bisa menghidupi sistem bahkan sampai hitungan 24 jam. Bila listrik PLN hidup, battery pada UPS atau inverter akan terisi.

Cara kerja sistem relatif sederhana, bila ruangan inkubator belum tercapai suhu yang diinginkan, maka dua kipas sirkulasi akan diaktifkan. Bila suhu sudah tercapai, kedua kipas tersebut akan berhenti berputar. Bila temperatur sedikit saja melebihi yang ditentukan, maka exhaust fan akan hidup membuang kelebihan udara  panas sekaligus menarik udara segar dan oksigen masuk kedalam mesin tetas. Proses ini berlangsung dengan sangat cepat sehingga didapatkan regulasi panas yang optimal.

Besar kecilnya api bisa diatur secara manual sesuai dengan kapasitas mesin. Dalam waktu singkat, anda bisa menemukan setelan api yang paling efisien.

Rancangan diatas adalah sebagai gambaran umum, anda bisa memodifikasi atau merancang tehnik lain berdasarkan acuan sederhana diatas yang akan menjadikan properti anda sendiri tentunya.

Selamat mencoba dan berkarya. Mari membangun bangsa ini dengan belajar membuat produk kita sendiri.